Do’a Malaikat untuk yang Sholat berjamaah di Masjid

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

Menambahkan tema kemarin terkait keutamaan shalat wajib 5 waktu dilaksanakan dg berjama’ah, terutama di mesjid bagi laki-laki.

Hadits Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَفِى سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا ، وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لاَ يُخْرِجُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ ، فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلِ الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّى عَلَيْهِ مَا دَامَ فِى مُصَلاَّهُ (مَا لَمْ يُحْدِثْ) تَقُوْلُ : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ . وَلاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاَةَ

“Shalat seseorang dengan berjama’ah dilipatgandakan daripada shalatnya di rumah dan di pasarnya dua puluh lima kali lipat. Dan hal itu apabila ia berwudhu lalu memperbagus wudhunya kemudian keluar ke masjid dengan tujuan hanya untuk shalat. Tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya. Lalu apabila ia shalat, para malaikat akan terus mendo’akannya selama ia berada di tempat shalatnya, selama ia tidak berhadats. Malaikat akan mendoakan, “Ya Allah, sejahterakanlah ia. Ya Allah, rahmatilah dia.” Dan ia dianggap terus menerus shalat selama ia menunggu shalat.” (HR. Bukhari, no. 647 dan Muslim, no. 649).

Beruntunglah kita yg sering dido’akan oleh malaikat, karena do’a para malaikat Insya Allah do’a yg mustajab sebab pekerjaannya hanya beribadah dan mereka tidak ada keinginan berbuat dosa.

Bolehnya melaksanakan shalat di pasar atau ditempat kerja, meskipun saat itu hati terkadang tersibukkan dengan urusan duniawi dan kurang khusyu’ sehingga kurang disukai.

Shalat jama’ah lebih utama daripada shalat sendirian yaitu 25, 26, atau bahkan 27 derajat sebagaimana disebutkan dalam riwayat lainnya.

Niat yang membuat seseorang pergi keluar hingga menunggu shalat dinilai berpahala. Jika seseorang keluar rumah tidak berniat untuk shalat, tentu tidak mendapat pahala seperti itu.

Shalat lebih utama dari amalan lainnya karena terdapat do’a malaikat di sana.

Di antara tugas para malaikat adalah mendo’akan kebaikan pada orang-orang beriman. Do’a ini ada selama seorang yang shalat tidak berbuat kejelekan di masjid dan selama ia terus berada dalam keadaan suci (berwudhu).

Hadits ini menunjukkan keutamaan menunggu shalat. Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Jika seseorang menunggu shalat dalam waktu yang lama, setelah sebelumnya melakukan shalat tahiyatul masjid dan berdiam setelah itu, maka akan dihitung pahala shalat.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 1: 74).

Mari kita amalkan dan mengajak yg lain, laa haula walaa quwwata ilaa billah…

🙂 Semoga kita semua beserta keluarga selalu diberi kemampuan untuk senantiasa melaksanakan shalat fardhu 5 waktu dg berjama’ah di mesjid,
آمِيّن آمِيّنْ آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ َ
آمينَ يَا مُجِيبَ السَّائِلِينَ

Pentingnya Sholat Berjamaah

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

Nabi SAW telah mencontohkan kepada kita untuk melaksanakan shalat wajib lima waktu selalu secara berjama’ah, betapa ruginya yg melaksanakannya secara sendiri2 (munfarid), apalagi yg sampai meninggalkannya, contohnya saja yg tidak berjama’ah shalat isya rugi ibadah shalat separo malam, yg tidak berjama’ah sholat shubuh rugi ibadah shalat semalam suntuk, mari renungkan Hadits ini; 👇

Hadits Nabi Muhammad ﷺ;

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُول اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، يَقُوْلُ : (( مَنْ صَلَّى العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ )) رواه مُسْلِمٌ .

Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Barangsiapa yang melaksanakan shalat Isya berjamaah, maka seolah ia telah melaksanakan shalat separuh malam. Dan barangsiapa yang melaksanakan shalat Shubuh berjamaah, maka seolah ia telah melaksanakan shalat semalaman penuh.’” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 656]

Diperintahkan kita menjaga shalat 5 waktu secara berjama’ah, khususnya shalat Shubuh dan Isya, logikanya kalau dua shalat yg relatif lebih berat ini dijaga, tentu shalat lainnya (zhuhur, asyar dan maghrib) akan dijaga pula.

Menjaga shalat berjama’ah khususnya Shubuh dan Isya merupakan tanda iman. Karena ketika shubuh itu dalam keadaan enak2nya tidur dan masih gelap, dan sedangkan ketika isya sudah letih bekerja seharian dan menikmati lezatnya makan malam.

Yang meninggalkan shalat Shubuh dan Isya berjama’ah hanyalah munafik dan orang yang punya uzur.

Keutamaan shalat Shubuh berjamaah seperti melaksanakan shalat semalam penuh.

Keutamaan shalat Isya berjamaah seperti melaksanakan shalat separuh malam.

Siapa yg sanggup melaksanakan shalat terus menerus selama separo malam?, kalau nonton bola pasti banyak yg sanggup.
Siapa yg sanggup shalat terus menerus selama semalam suntuk?, kalau yg hobby nonton wayang tentu banyak yg sanggup, wallahu a’lam bishawwab.
Mari kita amalkan dan mengajak yg lain, laa haula walaa quwwata ilaa billah…

🙂 Semoga kita semua beserta keluarga selalu mampu melaksanakan shalat fardhu lima waktu secara berjama’ah sampai akhir hayat,
آمِيّن آمِيّنْ آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ َ
آمينَ يَا مُجِيبَ السَّائِلِينَ